Selasa, 27 Juli 2010

Simulasi Perbandingan Rangkaian Seri Dengan Paralel

Silahkan klik variable pada rumus, untuk melihat keterangan.

Simulasi Pemasangan Alat Listrik

Silahkan pasang alat - alat listrik pada tempatnya sesuai dengan rangkaian listrik.

Simulasi Rangkaian Paralel

Contoh Simulasi dengan Air



Simulasi 1



Simulasi 2

Simulasi Rangkaian Seri

Contoh Simulasi dengan Air



Simulasi 1



Simulasi 2

Simulasi Hukum Ohm

Selasa, 13 April 2010

Energi dan Daya Listrik


1. Energi Listrik

Tentunya kalian pernah menggunakan seterika listrik bukan?. Seterika listrik yang kita gunakan mengasilkan panas. Panas yang dihasilkan sterika tersebut berasal dari energi listrik. Ketika kita menyalakan senter, maka terjadi perubahan enegi kimia menjadi energi listrik dan cahaya. Untuk mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh suatu alat listrik, maka dapat dipahami konsep berikut;


Pada rangkaian tertutup seperti gambar di samping, arus listrik I mengalir melalui hambatan R. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah. Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakn muatan listrik yang melalui rangkaian tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian adalah Q = I . t

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik yang diberikan oleh suatu sumber dc bertegangan V (Volt) yang mencatu arus I (ampere) selama selang waktu t (sekon) dinyatakan oleh,

W = V l t

Karena V = I R

atau

maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :

W = I2 R t

Atau


Dengan W adalah energi listrik dalam Joule (J).

Energi listrik W dapat dirubah menjadi energi kalor Q dari sebuah pemanas air listrik. Jika efisiensi alat dianggap 100%, maka berlaku hubungan.


Jika efisiensi elemen pemanas tidak 100% maka berlaku


Percobaan Joule

Besar energi listrik yang berubah menjadi kalor itu telah diselidiki oleh James Prescott Joule (1914-1889). Di dalam percobaannya Joule menggunakan rangkaian alat terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan dalam waktu t detik ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik berbanding lurus dengan:

a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)

b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)

c. Waktu selama arus mengalir (t).


Hubungan ini dikenal sebagai hukum Joule. Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor yang terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah :

Q = 0,24 V i t kalori


2. Daya Listrik

Daya listrik. Daya listrik baterai V yang mencatu arus I melalui resistor (hambatan) R dinyatakan oleh :

Atau

Arus listrik I yang mengalir melalui resistor R akan menyebabkan daya yang dikirim baterai hilang dalam bentuk panas ini disebut daya disipasi, dan dirumuskan oleh

Atau

Jika elemen listrik dengan V1 volt, P1 diberi tegangan V2 volt, maka karena hambatan listrik elemen tetap diperoleh besar daya disipasinya adalah:


Untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam pemakaian sehari-hari oleh pelanggan listrik, PLN mengukurnya dengan satuan kWh (kilowatt-hour).

1 kWh = (1 kW) x (1 jam)

= (1000 W) x (3600 s)

1 kWh = 3,6 x 106 J

Jika pada alat listrik (lampu) tertera data (label) yang tertulis pada lampu adalah 60W/220V. Ini berarti daya listrik yang dipakai oleh alat tersebut tepat 100 watt jika tegangan yang diberikan pada alat itu tepat 220 volt. Daya listrik didefinisikan sebagai energi per satuan waktu, yaitu dalam hal ini adalah sebesar 60 Joule per satu detik.


3. Listrik AC dan DC

Listrik AC

§ Tegangan ac: tegangan yang arus listriknya berupa arus ac

§ Arus ac: arus listrik yang arahnya senantiasa berbalik secara teratur (periodik)

§ bentuk grafik tegangan ac pada osiloskop (mengukur tegangan maksimum) berupa sinusoida karena tegangan maksimum ac berubah naik turun secara periodik

§ listrik ac banyak digunakan pada peralatan listrik rumah tangga yang disuplai oleh PLN.

§ listrik ac memberikan lebih banyak keuntungan daripada listrik dc, diantaranya:

1. tegangan ac dapat diperbesar atau diperkecil secara efisien oleh sebuah trafo.

2. motor ac berharga lebih murah dan lebih sederhana konstruksinya daripada motor dc. Switchgear (saklar, pemutus daya) untuk sistem ac lebih sederhana daripada sistem dc.


Listrik DC

§ Tegangan dc: tegangan yang arus listriknya berupa arus dc

§ Arus dc adalah arus listrik yang arahnya selalu mengalir dalam satu arah

§ Listrik dc dapat dihasilkan oleh aki, baterai, dan dynamo dc. Salah satu keuntungan dc atas ac adalah sumber arusnya (aki dan baterai) yang mudah dibawa kemana mana.

§ Banyak digunakan pada motor listrik yang digunakan untuk mengatur kecepatan seperti pada jam weker, kalkulator, dan juga digunakan pada pengisian aki mobil.


Contoh soal

1. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 450 Watt dengan tegangan 110 Volt. Jika untuk penerangan keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 Volt, maka jumlah lampu maksimum yang dapat dipasang adalah . . . . .


Penyelesaian:

Tegangan spesifikasi lampu adalah V1 = 220 V, daya P1 = 100 W, tegangan kerja adalah: V2 = 110 V


Daya total: Pt = 450 Watt, Sehingga jumlah maksimum lampu yang dapat dipasang adalah



WARM-UP 4

1. Nico menggunakan listrik PLN 900 Watt/ 220 Volt dirumahnya. Suatu hari Nico membeli kulkas merek terbaru. Selain itu di rumah Nico sudah banyak terdapat barang-barang elektronik seperti lampu-lampu penerang, tv, radio, Rice Cooker dan komputer. Pada malam hari saat memasak, sambil menunggu nasinya matang Nico menonton TV sedangkan ayahnya mengerjakan tugas kantor dengan menggunakan komputer. Namun, setelah beberapa saat, rumah Nico menjadi gelap karena saklar kWh meternya Jeplet (menuju angka nol). menurut Anda mengapa saklar kWh meteranya Jeplet (menuju angka nol)? Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? Jelaskan!

2. Apa yang sebenarnya anda bayar, jika dilihat dari nota rekening listrik bulan lalu? Bagaimanakah cara menghitung, hingga anda harus membayar sejumlah itu? Jelaskan!

3. Carilah informasi tentang listrik AC dan listrik DC dengan kelompokmu melalui buku-buku, internet, maupun media yang lainnya! Kemudian jelaskan apa yang anda temukan!


PUZZEL

1. Sebuah alat pemanas yang memiliki hambatan tetap dan daya 500 W, saat bekerja memerlukan 2 A. Alat tersebut bekerja 10 jam/hari. Jika tarif listrik Rp. 200,-/kWh, maka berapakah biaya yang harus dikeluarkan setiap hari untuk alat tersebut?

2. - Kalkulator

- Lampu Pijar

- Mobil

- Transformator

Rendy diminta untuk mendaftar beberapa peralatan elektronik yang dapat bekerja jika diberi sumber tegangan DC. Dari beberapa alat berikut, yang manakah yang harus masuk dalam daftar yang dibuat oleh Rendy? Jelaskan jawaban anda!

3. Sebuah solder listrik pada tegangan 125 volt memerlukan arus 1 ampere, dan dipakai dalam kegiatan praktikum selama seperempat jam. Kepala solder terbuat dari tembaga dengan massa 20 gram dan kalor jenis c = 0,9 kal/gram0C. Jika hanya 20% energi listrik yang dipakai untuk menaikkan suhu alat itu, berapakah kenaikan suhu yang dapat dicapai?

Minggu, 11 April 2010

Hukum Kirchoff


1. Susunan Hambatan



Tabel 1. Simbol-simbol untuk elemen rangkaian


1) Susunan seri

a. rangkaian seri bertujuan untuk memperbesar hambatan rangkaian, nilai Rek untuk susunan seri adalah:

R1 + R2 + R3 = Rek

b. kuat arus yang melewati setiap hambatan adalah sama,

I1 = I2 = I3 = Iek, seperti yang terlihat pada gambar.

c. beda potensial dapat dihitung dengan hukum ohm V= RI, sehingga V1 = R1 I1, V2 = I2R2, Vek= RekIek

d. berfungsi sebagai pembagi tegangan,

V1 : V2 : V3 = R1 : R2 : R3,

Kelemahan susunan seri adalah ketika salah satu komponen listrik pada rangkaian seri putus, maka rangkaian listrik menjadi terbuka, sehingga komponen lain yang masih baik ikut padam. Namun sekring sengaja dipasang seri dengan rangkaian komponen-komponen lain untuk tujuan pengaman.

Untuk melihat Simulasi Rangkaian Seri dapat dilihat di sini.


2) Susunan paralel

a. tegangan pada setiap hambatannya adalah sama yaitu sama dengan tegangan resistor penggantinya (V1 = V2 = V3 = Vek). Susunan paralel seperti pada gambar berikut.


b. bertujuan untuk memperkecil hambatan rangkaian, maka nilai Rek untuk susunan paralel adalah:


c. khusus untuk dua buah resistor R1 dan R2 yang disusun paralel, nilai Rek­ dapat dihitung secara:


d. kuat arus yang melalui resistor dapat dihitung dg hukum Ohm,


e. berfungsi sebagai pembagi arus, yaitu kuat arus yang melalui tiap-tipa resistor berbanding terbalik dengan hambatan listriknya


Salah satu contoh hubungan paralel adalah peralatan listrik di rumah kita. Dalam susunan paralel, jika salah satu komponen rusak atau gagal, maka komponen-komponen lain dalam rangkaian masih tetap bekerja.

Untuk melihat Simulasi Rangkaian Pararel dapat dilihat di sini.

3) Hambatan pengganti n buah resistor ekivalen.

Jika n buah resistor ekivalen, masing-masing dengan hambatan R ohm disusun seri atau paralel maka hambatan listrik resistor pengganti dinyatakan oleh

Seri :


Paralel :


2. Hukum Khircoff

1) Hukum I Kirchoff

Dengan menggunakan hukum Ohm kita dapat menemukan besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian gabungan seri-paralel. Meskipun demikian, kadang-kadang kita menjumpai rangkaian yang sulit untuk dianalisis. Sebagai suatu contoh, kita tidak dapat menemukan aliran arus pada setiap bagian rangkaian sederhana dengan kombinasi hambatan seri dan paralel. Menghadapi rangkaian yang sulit seperti ini, kita menggunakan hukum-hukum yang ditemukan oleh G. R. Kirchhoff (1824-1887) pada pertengahan abad 19. Terdapat dua hukum Kirchooff, dan hukum-hukum ini adalah aplikasi sederhana yang baik sekali dari hukum-hukum kekekalan muatan dan energi. Hukum pertama Kirchhoff atau hukum persambungan (junction rule) didasarkan atas hukum kekekalan muatan, dan kita telah menggunakannya pada kaidah untukhambatanhambatan paralel.

Hukum I Khircoff berbunyi: Pada suatu titik cabang, jumlah kuat arus yang masuk sama dengan jumlah kuat arus yang keluar.


Misalkan pada titik cabang P


Maka sesuai dengan Hk I Khircoff adalah:


I1 + I2 = I3 + I4


2) Hukum II Khircoff

Hukum II Kirchhoff atau kaedah loop (loop rule) didasarkan atas kekekalan energi.

Hukum II Khircoff berbunyi:

Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik () dengan penurunan tegangan (IR) adalah sama dengan nol.

Secara matematis:


Perjanjian tenda untuk ggl ε dan kuat arus I dalam persamaan di atas adalah sbb.

(1) pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dg arah tertentu, namun jika memungkinkan usahakan searah arah arus.

(2) Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop dan negatif jika berlawanan arah dengan arah loop.

(3) Bila ketika mengikuti loop sesuai dengan arah loop, kutub positif dijumpai lebih dulu dari kutub negatifnya, maka ggl bertanda positif, dan negatif jika sebaliknya.

Beda potensial (tegangan jepit) antara dua titik pada suatu cabang, misalnya antara titik a dan b, dihitung dengan persamaan:


Contoh soal

1. Perhatikan rangkaian berikut!



Tentukanlah kuat arus (I) yang mengalir dalam rangkaian di samping!

Penyelesaian:

Misalkan E1 = 6 V, E2 = 3 V, R1 = 8 W, R2 = 5 W, hambatan dalam r1 = r2 =1 W rangkaian ini hanya terdiri dari sebuah loo, misalkan arahnya searah dengan arah jarum jam maka kuat arus I dapat ditentukan dengan hukum II kirchoff yaitu:

SE + S(IR)= 0

-E1 + E2 + I (R1 +R2 + r1 + r2) =0

- 6 + 3 + I (8 +5 +1 +1) = -3 +I (15) = 0

15 I = 3


Rangkaiannya menjadi:




WARM-UP 3

1. Menjelang Hari Raya Natal, Charly ingin merangkai sejumlah lampu hias untuk dipasang di pohon natal. Charly ingin memasang lampu-lampu tersebut secara paralel satu sama lain, karena menurutnya rangkaian paralel akan lebih aman dan intensitas sinar yang dihasilkan lebih terang. Namun berbeda dengan Charly, Richy adiknya menginginkan lampu-lampu tersebut dipasang secara seri, karena menurut Richy lampu akan lebih terang jika dirangkai seri. Menurut Anda pendapat manakah yang benar antara Charly dan Richy? Mengapa demikian? Tanggapi alasan yang diberikan oleh keduanya!

2. Buatlah ringkasan tentang Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II rangkaian listrik!


PUZZEL

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika dalam rangkaian mengalir arus listrik sebesar 6A, maka berapakah arus listrik yang mengalir pada hambatan 6 Ω?


2. Jacob merangkai sebuah rangkaian listrik seperti pada gambar. Berapakah kuat arus yang mengalir dan nilai tegangan antara titik a dan c?


3. Perhatikan gambar di bawah ini! Berapakah besar dan arah kuat arus (I) pada gambar tersebut?